Laman

Selasa, 04 September 2012

Kamis, 31 Mei 2012

Pengertian Advokasi

Pengertian  advokasi menurut almarhum Mansour Faqih (2000) adalah media atau cara yang digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju.
Dalam buku “membela taman sebaya” disebutkan bahwa: “Advokasi is defined is the promotion of cause or the influenching of policy, founding streams or other politically determined activity”. Artinya advokasi adalah promosi sebab atau pengaruh sebuah kebijakan atau aktifitas lainnya yang ditentukan secara politik.
Advokasi juga merupakan langkah untuk merekomendasikan gagasan kepada orang lain atau menyampaikan suatu issu penting untuk dapat diperhatikan masyarakat serta mengarahkan perhatian para pembuat kebijakan untuk mencari penyelesaiannya serta membangun dukungan terhadap permasalahan yang diperkenalkan dan mengusulkan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa advokasi lebih merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan perubahan, dengan memberikan sokongan dan pembelaan terhadap kaum lemah (miskin, terbelakang, dan tertindas) atau terhadap mereka yang menjadi korban sebuah kebijakan dan ketidak adilan.
Dalam konteks kehidupan sosial keagamaan dan kemanusiaan, advokasi lebih merupakan penerjemahan secara praksis dari nilai nilai keagamaan yang berdimensi sosial, sekaligus sebagai gerakan pembebasan dan kemanusiaan. Tujuannya adalah terjadinya transformasi struktur dari struktur yang menindas dan tidak berpihak kepada kaum lemah kepada struktur yang secara sosial, politik, dan ekonomi, lebih manusiawi, etis, egalitarian, dan berkeadilan—bukan untuk mengantarkan kelasmustadha’afin menegakkan kediktatoran baru.
Advokasi ketika dikaitkan dengan skala masalah yang dihadapi bisa dikategorikan kepada tiga jenis:  
  1. Advokasi diri, yaitu advokasi yang dilakukan pada skala lokal dan bahkan sangat pribadi. Misalnya saja ketika seorang pelajar tiba tiba diskorsing oleh pihak sekolah tanpa adanya kejelasan, maka advokasi yang dilakukan adalah dengan cara mencari kejelasan atau klarifikasi kepada pihak sekolah.
  2. Advokasi kasus, yaitu advokasi yang dilakukan sebagai proses pendampingan terhadap orang atau kelompok yang belum memiliki kemampuan membela diri dan kelompoknya.
  3. Advokasi kelas, yaitu sebuah proses mendesakkan sebuah kebijakan publik atau kepentingan satu kelompok masyarakat (dalam hal ini pelajar dan remaja) dengan tujuan akhir terwujudnya perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya produk perundang undangan yang melindungi atau berubahnya legislasi yang dianggap tidak adil. Advokasi jenis ini melibatkan stakeholder yang lebih banyak dan proses yang lebih sistematis.

Sumber : http://moeljadi.multiply.com/journal/item/18/Apa_Sih_Advokasi_itu

Pengertian Percaya Diri


Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap
sanggup berdiri sndiri, sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari
pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri sama orang
lain meilai kita.sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun. 
Kepercayaan diri oleh Lauser didevinisikan suatu perasaan sebagai
suatu perasaan atau sikap tidak mementingkan diri sendiri cukup toleran, tidak
memerlukan orang lain, selalu optimis, gembira dan tidak ragu-ragu dalam
mengambil keputusan. 
Tanda-tanda rasa percaya diri
Individu yang mempunyai rasa percaya diri adalah dapat mengatur
dirinya sendiri,dapat mengarahkan,mengambil inisiatif, memahami dan
mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri,dan dapat melakuakan hal-hal untuk
dirinya sendiri. Dalam hal yang sama Eyyenk spt yang dikutip D.H Guld
menjelaskan bahwa oran-orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan percaya terhadap kemampuan
dirinya yang tinggi pula. 
Dari pendapat tersebut penulis dapat memahami bahwa tanda-tanda
percaya diri adalah:
a. Dapat mengatur dirinya sendiri.
b. Mempunyai keinginan-keinginan sendiri.
c. Dapat mengarahkan dan mengambil inisiatif sendiri.
d. Mampu memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
e. Dapat melakukan hal-hal untuk dirinya
f. Mengetahui batas-batas yang boleh dilakukan dan yna g tidak boleh
dilakukan.
g. Mempunyai harga diri yang tinggi.




Pengertian Bertanya


“You can tell whether a man is clever by his answers.
You can tell whether a man is wise by his questions.”
- Naguib Mahfouz,

penerima Nobel Kesusasteraan dari Mesir
Pengertian bertanya adalah tidak hanya bertanya saja. Pertanyaan berasal dari bahasa Latin, “quaerere”, yang berarti “to ask, to seek”. Artinya bertanya mengandung pengertian mencari.

Pertanyaan yang muncul dalam hati tentang suatu hal yang belum kita mengerti dengan sempurna, alangkah baiknya dimulai dengan mencari. Mencari mempunyai pengertian yang lebih jauh dari yang kita bayangkan selama ini. Mencari adalah proses untuk mendalami lebih jauh tentang suatu topik. Dalam proses pencarian, mungkin akan menemukan jawaban. Dalam proses pencarian mungkin akan menghasilkan pertanyaan baru. Proses pertanyaan, pencarian, dan jawaban akan menjadi siklus. Siklus proses ini jika diteruskan, maka akan menghasilkan pemahaman yang semakin baik tentang topik itu.



Kebiasaan bertanya, mencari, dan menemukan jawaban terhadap hal-hal apa pun, akan mejadikan kita berpikiran terbuka. Bertanya, mencari, dan menemukan (jawaban) kemudian berulang lagi, akan meningkatkan pemahaman, melihat lebih jauh, bahkan lebih baik dalam memutuskan sesuatu. Proses seperti ini juga akan membuat kita tidak terlalu mudah menilai, men-judge, bahkan menghakimi sebelum memiliki pengertian yang cukup baik.


Ilmu pengetahuan semakin maju sangat ditentukan oleh rasa penasaran dan curiousmanusia. Rasa penasaran dan keingintahuan manusia akan menentukan pencapaian manusia dalam hal apa pun, bukan hanya ilmu pengetahuan. Pengetahuan akan semakin berkembang dan maju sepesat pertanyaan yang muncul dalam diri manusia.

Maka sangat menarik apa yang dikatakan penyanyi penyair Joan Baez, "As long as one keeps searching, the answers come."Bahkan dalam kenyataannya, pertanyaan jauh lebih penting daripada jawaban. Bo Bennett seorang pebisnis dan pemotivasi mengatakan, “A single question can be more influential than a thousand statements."Kebiasaan bertanya, mencari dan menemukan, akan membuat kita berpikiran terbuka.

Senin, 21 Mei 2012

PUBLICITY AND SPEECH


PUBLICITY
AND SPEECH

Nama : Kipan Mulyana
Npm: 2402709020

THE SITUATIONS
Pidato ini akan di sampaikaan oleh prsiden direktur PT healty dalam acara seminar pertanian yang bertema “ petani tak merusak dunia “ yang akan di laksanakan pada bulan januari tepatnya hari minggu  tanggal 21 januari yang bertempat di aula kantor mentri pertanian dan pertenakan.
Pidato ini merupakan kegiatan untuk memberikan informasi kepada para petani bagi mana cara bercocok tanaman tanpa merusak lingkungan dan tetap mendapatkan hasil yang maksimal.
Sasaran pidato ini ilah kepada para petani se-indonesia, relasi bisnis serta pers media yang di undang pada acara seminar  pertanian yang bertema “ petani tak merusak dunia “
AUDIENS
MENTRI PERTANIAN DAN PERTERNAKAN
PEMATERI DARI IPB
KETUA SERIKAT PETANI KENTANG SE-INDONESIA
WARTAWAN MEDIA MASSA DAN MEDIA CETAK






THE RULES
1.      Bapak Presiden Direktur mengenakan pakaian resmi yaitu kemeja batik lengan panjang berwarna hijau.
2.    Sepatu yang digunakan ialah sepatu berjenis pentopel dari bahan kulit warna hitam.
3.    Pidato ini merupakan pidato  untuk membuka kegiatan seminar sehingga harus di bawakan secara resmi.
4.    Tidak banyak menggunakan isyarat tubuh yang tidak penting, misalnya memainkan tangan secara berlebihan dan lain-lain
5.    Berpidato dengan santai, tidak tegang tetapi tetap berwibawa dan bijaksana
6.    Menjauhkan micropon jika ingin batuk, ingin bersin ataupun yang lain.
7.    Bertingkah laku sesuai dengan situasi, misalnya saat tertawa ikut tertawa.
8.    Lama berpidato kurang lebih 10 menit.


SPEECH DRAFT
Mentri Pertanian dan Perternakan Indonesia yang kami hormati
Pemateri dari IPB yang kami hormati
Ketua Serikat Petani Kentang Se-Indonesia yang kami hormati
Wartawan media massa dan media cetak yang kami hormati
Serta para tamu undangan yang kami hormati
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirot illahi robi yang mana berkat atas rahmatnya kita bisa berkumpul dan mendapatkan ilmu dalam kegiatan seminar ini. Sahalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhamad Saw.kepada keluarga, sahabat serta semoga sampai kepada kita selaku ummatnya, amin.
Para hadiri tamu undangan yang kami hormati
Kami ucapkan terima kasih yangn sebesar-besarnya kepada bapak, ibu, serta saudara/I yang telah memenuhi undangan kami pada kesempatan ini, yaitu dalam acara seminar  pertanian yang bertema “ petani tak merusak dunia “.
Melihat tema yaitu “ petani tak merusak dunia “ merupakan tema yang ingin kami angkat karena banyak orang yang menyalahkan petani atas rusaknya iklim dunia karena penggunaan obat-obat pertanian yang berlebihan dan merusak lingkungan sekitar.
Emisi Gas Rumah Kaca ( GRK ) dari kegiatan pertanian sebagian besar (70%) berasal dari produksi padi, terutama gas methana (CH4) dan nitrogen dioksida (N2O). Untuk menurunkan GRK telah dilakukan berbagai upaya diantaranya melalui berbagai kegiatan pertanian dan peternakan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Pertanian
1. Pengelolaan tanah
Dengan melakukan pengelolaan tanah yang baik tentunya dengan melakukan manajemen kesuburan tanah yang baik pula yaitu dengan cara penggunaan bahan organik (kompos) dan mengurangi penggunaan pupuk kimia sintesis seperti urea karena akan meningkatkan emisi N2O ke atmosfer. Penggunaan pupuk urea, meningkatkan emisi methan. Dalam jangka panjang dapat diupayakan penggunaan pupuk berbahan dasar ammonium seperti sulfic-amonium ((NH3)2 SO4) yang tetap dapat menjaga produktivitas tanaman namun rendah emisi methan.
2. Pengelolaan air
Pengelolaan air (watershed management) atau pengaturan irigasi (control irigation) berkaitan dengan budidaya padi yang berkontribusi pada emisi gas methan. Pengelolaan air atau pengaturan irigasi tentunya difokuskan pada proses penggenangan secara berkala dan terkendali sehingga air hanya mengalir dan tergenang pada saat tertentu saja.

3. Pemilihan varietas
Penggunaan varietas yang unggul dan adaptif terhadap praktek pertanian terpadu akan mengurangi input pupuk kimia dan aktivitas ini tentunya akan mengurangi emisi N2O dari pupuk kimia dengan tetap mempertahankan kualitas produk pertanian.
4. Pemanfaatan limbah pertanian
Limbah pertanian dihasilkan dari kegiatan budidaya (on farm) dan pengolahan hasil (off farm). Jika limbah dikelola dengan baik tentunya akan mengurangi emisi gas CH4, N2O, COx dan CO2. Selain itu limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, biogas, pupuk organik dan bahan bakar nabati (biomass).
5. Diversifikasi pangan
Keragaman bahan pangan akan memperkuat ketahanan pangan nasional. Keragaman pangan akan memberika efek positif pada pengurangan emisi GRK, karena penyediaan pangan tidak tergantung pada padi yang dalam budidaynya berkontribusi pada peningkatan emisi gas methan.
Para hadiri tamu undangan yang kami hormati
Kami harapkan dengan seminar pertanian ini maka citra negative petani bisa hilang karena sudah mengetahui bagai mana cara pengelolaan pertanian yang baik dan benar sehingga tidak merusak iklim dan lingkungan dan kita masih bisa merasakan bahan pertanian yang sehat dan segar. Amin.
Alhmdulilah, dengan pemukulan goong ini maka acara seminar pertanian yang bertema “ petani tak merusak dunia “ telah resmi di buka. Sekian dari kami, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenaan di hati para hadirin. Terimakasih artas perhatianya. Semoga anda dapat memanpaatkan ilmu yang anda dapatkan dalam keiatan seminar ini. Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
SPEECH GUIDING
Mentri Pertanian dan Perternakan Indonesia yang kami hormati
( Tatap orang yang dimaksud sambil sejenak anggukan kepala )
Pemateri dari IPB yang kami hormati
( Tatap orang yang dimaksud sambil sejenak anggukan kepala )
Ketua Serikat Petani Kentang Se-Indonesia yang kami hormati
( Tatap orang yang dimaksud sambil sejenak anggukan kepala )
Wartawan media massa dan media cetak yang kami hormati
( Tatap orang yang dimaksud sambil sejenak anggukan kepala )
Serta para tamu undangan yang kami hormati
( Tatap seluruh tamu undangan )
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh. ( tegas dan berwibawa )
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirot illahi robi ( Naikan volume suara dan bacakan dengan penuh penjiwaan )  yang mana berkat atas rahmatnya kita bisa berkumpul dan mendapatkan ilmu dalam kegiatan seminar ini. Sahalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhamad ( berhenti sejenak ) Saw ( Naikan volume ) .kepada keluarga, sahabat serta semoga sampai kepada kita selaku ummatnya, amin. ( Naikan Volume )
Para hadiri tamu undangan yang kami hormati ( Tatap seluruh tamu undangan )
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak, ibu, serta saudara/I yang telah memenuhi undangan kami pada kesempatan ini, yaitu dalam acara seminar  pertanian yang bertema “ petani tak merusak dunia “. ( Naikan volume suara dan beri penekanaan )
Melihat tema yaitu “ petani tak merusak dunia “ merupakan tema yang ingin kami angkat karena banyak orang yang menyalahkan petani atas rusaknya iklim dunia karena penggunaan obat-obat pertanian yang berlebihan dan merusak lingkungan sekitar.
Emisi Gas Rumah Kaca ( GRK ) dari kegiatan pertanian sebagian besar (70%) berasal dari produksi padi, terutama gas methana (CH4) dan nitrogen dioksida (N2O). Untuk menurunkan GRK telah dilakukan berbagai upaya diantaranya melalui berbagai kegiatan pertanian  yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pengelolaan tanah ( Naikan volume suara dan beri penekanaan )
Dengan melakukan pengelolaan tanah yang baik tentunya dengan melakukan manajemen kesuburan tanah yang baik pula yaitu dengan cara penggunaan bahan organik (kompos) dan mengurangi penggunaan pupuk kimia sintesis seperti urea karena akan meningkatkan emisi N2O ke atmosfer. Penggunaan pupuk urea, meningkatkan emisi methan. Dalam jangka panjang dapat diupayakan penggunaan pupuk berbahan dasar ammonium seperti sulfic-amonium ((NH3)2 SO4) yang tetap dapat menjaga produktivitas tanaman namun rendah emisi methan.

2. Pengelolaan air ( Naikan volume suara dan beri penekanaan )
Pengelolaan air (watershed management) atau pengaturan irigasi (control irigation) berkaitan dengan budidaya padi yang berkontribusi pada emisi gas methan. Pengelolaan air atau pengaturan irigasi tentunya difokuskan pada proses penggenangan secara berkala dan terkendali sehingga air hanya mengalir dan tergenang pada saat tertentu saja.
3. Pemilihan varietas ( Naikan volume suara dan beri penekanaan )
Penggunaan varietas yang unggul dan adaptif terhadap praktek pertanian terpadu akan mengurangi input pupuk kimia dan aktivitas ini tentunya akan mengurangi emisi N2O dari pupuk kimia dengan tetap mempertahankan kualitas produk pertanian.
4. Pemanfaatan limbah pertanian ( Naikan volume suara dan beri penekanaan )
Limbah pertanian dihasilkan dari kegiatan budidaya (on farm) dan pengolahan hasil (off farm). Jika limbah dikelola dengan baik tentunya akan mengurangi emisi gas CH4, N2O, COx dan CO2. Selain itu limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, biogas, pupuk organik dan bahan bakar nabati (biomass).
5. Diversifikasi pangan( Naikan volume suara dan beri penekanaan )
Keragaman bahan pangan akan memperkuat ketahanan pangan nasional. Keragaman pangan akan memberika efek positif pada pengurangan emisi GRK, karena penyediaan pangan tidak tergantung pada padi yang dalam budidaynya berkontribusi pada peningkatan emisi gas methan.
Para hadiri tamu undangan yang kami hormati ( Tatap seluruh tamu undangan )
Kami harapkan ( berhenti sejenak ) dengan seminar pertanian ini maka ( beri penekanaan ) citra negative petani bisa hilang karena sudah mengetahui bagai mana cara pengelolaan pertanian yang baik dan benar sehingga tidak merusak iklim dan lingkungan dan kita masih bisa merasakan bahan pertanian yang sehat dan segar ( tersenyum dan terlihat berwibawa ). Amin. ( naikan volume suara )
Alhmdulilah, dengan pemukulan goong ini maka acara seminar pertanian yang bertema “ petani tak merusak dunia “ telah resmi di buka. ( naikan volume suara  dan tersenyum ) Sekian dari kami, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenaan di hati para hadirin. Terimakasih artas perhatianya. Semoga anda dapat memanpaatkan ilmu yang anda dapatkan dalam keiatan seminar ini. Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. ( ucapkan dengan penuh penjiwaan, perlahan dan tersenyum naikan volume suara serta terlihat besyukur pada Alloh swt )




SPEECH CHECKLIST

Rabu, 16 Mei 2012

OBSERVASI CANDI CANGKUANG DAN KAMPUNG PULO


KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia_Nya yang tidak ternilai kepada kami. Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasululloh SAW, keluarga dan segenap sahabat-sahabatnya, hingga akhir zaman. Amin.
            Banyak rintangan dan hambatan yang kamai hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah HASIL OBSERVASI CANDI CANGKUANG DAN KAMPUNG PULO Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi.
            Seperti pepatah lama tidak ada gading yang tak retak, demikian juga dalam hal penyusunan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat mencapai apa yang di harapkan Bapa Ibu guru.



                                                                                  













Garut, Maret 2010


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................... 3
1.2  Pembatasan Masalah.......................................................................... 4
1.3  Tujuan Penulisan Makalah.................................................................. 4
1.4  Teknik Penyusunan............................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
            2.1    Sejarah  Candi Cangkuang dan Kampung Pulo ............................. 5
            2.2    7 Unsur Kebudayaan Masyarakat Kampung Pulo ……………..    7
            2.3     Sistem Politik di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo ...........    9
            2.4      Simbol-simbol / lambang yang di gunakan di Candi Cangkuang
                       dan Kampung Pulo  …………………………………………..     9
BAB III  PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….   13






















PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut. Di desa ini terdapat sebuah kampung yang bernama Kampung Pulo. Di kampung ini juga terdapat sebuah candi kecil peninggalan agama Hindu yang bernama Candi Cangkuang. Candi ini ditemukan pada tanggal 3 Desember 1966 oleh Drs. Uka Chandrasasmita. Beliau menemukan candi ini berdasarkan buku yang ditulis oleh orang Belanda yang bernama Voderman dengan judul bukunya Notulen Batavia Henofsaf pada tahun 1823.
Menurut Arkeolog, Candi Cangkuang Cangkuang didirikan sekitar abad ke 8. Hal ini dikarenakan bentuk Candi ini masih sangat sederhana. Diberi nama Candi Cangkuang karena candi ini ada di desa Cangkuang. Tidak hanya itu, di desa ini juga terdapat pohon Cangkuang yang sejenis dengan tanaman palem. Objek wisata Candi Cangkuang baru dibuka dan diresmikan pada tanggal 8 Desember 1976 oleh Mentri Pendidikan Prof. Dr. Sarif Sajid.
Kami khususnya orang yang bertempat tinggl di garut sedikit banyak tidak mengetahui bagai mana asal usul candi cangkuang dan kampong pulo, untuk itu sendiri maka kami  berinisiatif umtuk melakukan observasi ke candi cangkuang dan kampong pulo.
Bertitik tolak pada uraian permasalahan diatas, kami mencoba untuk                      memberikan pengetahuan mengenai hal-hal tersebut dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk makalah ini.











1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami merumuskan dan membatasi masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana latar belakang sejarah berdirinya Candi Cangkuang dan Kampung pulo?
2.      Bagaimana kebudayaan di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo?
3.      Bagaimana Sistem Politik di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo?
4.      Adakah simbol-simbol / lambang yang di gunakan di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Dari pembatasan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya Candi Cangkuang dan Kampung pulo.
2.      Untuk mengetahui kebudayaan di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo.
3.      Untuk mengetahui Sistem Politik di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo.
4.      Untuk mengetahui simbol-simbol / lambang yang di gunakan di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo.

1. 4 Teknik Penyusunan
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan cara pengambilan sumber informasi dengan menanyakan langsung kepada narasumber. pengambilan informasi juga dari berbagai referensi makalah yang berhubungan dengan isi makalah ini. Berbagai materi tersebut dirangkum dan digabungkan.







BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Asal Mula Candi Cangkuang dan Kampung Pulo
Gambar: Gerbang masuk Kampong Pulo
Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut. Di desa ini terdapat sebuah kampung yang bernama Kampung Pulo. Di kampung ini juga terdapat sebuah candi kecil peninggalan agama Hindu yang bernama Candi Cangkuang.
 Gambar: Candi Cangkuang
Candi ini ditemukan pada tanggal 3 Desember 1966 oleh Drs. Uka Chandrasasmita. Beliau menemukan candi ini berdasarkan buku yang ditulis oleh orang Belanda yang bernama Voderman dengan judul bukunya Notulen Batavia Henofsaf pada “tahun 1823. Dalam buku ini tertulis bahwa di Candi Cangkuang terdapat makam Arif Muhamad dan sebuah arca siwa. Akhirnya pada tahun 1967 – 1968 diadakan penelitian dan dilakukan “penggalian yang bekerjasama dengan CV. Haruman. Dan benar saja, setelah dilakukan penggalian kemudian ditemukan pondasi – pondasi candi berukuran 4.5 X 4.5 M. dan pada tahun 1974 – 1976 dilakukan pemugaran terhadap candi ini. Mungkin karena terlalu lama terkubur, keadaan candi ini sudah tidak baik lagi. Karena itu, candi ini mengalami perbaikan sehingga tidak 100% asli. Sekarang ini panjang candi Cangkuang sekitar 4.5 X 4.5 M dan tingginya mencapai 8 M.
Menurut Arkeolog, Candi Cangkuang Cangkuang didirikan sekitar abad ke 8. Hal ini dikarenakan bentuk Candi ini masih sangat sederhana. Diberi nama Candi Cangkuang karena candi ini ada di desa Cangkuang. Tidak hanya itu, di desa ini juga terdapat pohon Cangkuang yang sejenis dengan tanaman palem. Objek wisata Candi Cangkuang baru dibuka dan diresmikan pada tanggal 8 Desember 1976 oleh Mentri Pendidikan Prof. Dr. Sarif Sajid.
Dalam Candi Cangkuang ini ini juga terdapat Arca Siwa yang dulu pernah dikabarkan hilang kepalanya. Mitos mengatakan bahawa jika seseorang setelah berjiarah ke Makam Arif Muhamad lalu mengangkat patung Siwa ini maka keinginannya akan terkabul. Hal inilah yang memicu menghilangnya kepala dari Arca Siwa.
Tokoh ternama di Desa Cangkuang yaitu Embah Dalem Arif Muhammad. Beliau adalah penyebar agama Islam di Desa Cangkuang. Menurut cerita,masyarakat, Kampung Pulo dulunya beragama Hindu, lalu Embah Dalem Muhammad singgah di daerah ini karena ia terpaksa mundur karena mengalami kekalahan pada penyerangan terhadap Belanda. Karena kekalahan ini Embah Dalem Arif Muhamad tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan agung. Beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat masyarakat kampung Kampung Pulo. dari Embah Dalem Arif Muhammad beserta kawan-kawannya menetap di daerah Cangkuang yaitu Kampung Pulo. Sampai beliau wafat dan dimakamkan di kampung Pulo. Beliau wafat pada permulaan abad ke-17. Beliau harus meninggalkan 6 orang keenam “anak wanita dan satu orang anak laki – laki. Oleh karena itu, di Kampung Pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjejer saling berhadapan masing – masing 3 buah rumah dikiri dan dikanan yang melambangkan keenam anak wanita Embah Dalem Arif Muhamad boleh “ditambah dengan sebuah mesjid yang melambangkan anak laki – laki dari Embah Dalem Arif Muhammad. Jumlah dari rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang berdiam di rumah tersebut tidak boleh lebih dari 6 kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100% masyarakat kampung Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual Hindu.
Makam Embah Dalem Dalem Arif Muhamad berada di pinggir kanan Candi Cangkuang. Batu nisannya miring karena ada pepatah yang mengatakan semakin pandai semakin berisi. Ini juga melambangkan Embah Dalem Arif Muhamad yang rendah hati tidak sombong.

2.2   7 Unsur Kebudayaan Masyarakat Kampung Pulo
Penjabaran dari ketujuh unsur kebudayaan pada masyarakat Kampung Pulo, yaitu:
1. Bahasa
Bahasa yang digunakan masyarakat Kampung Pulo yaitu bahasa Indonesia. Untuk bahasa daerah mereka mengerti dalam penggunaan bahasa sunda.
                    2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan berkaitan dengan pendidikan yang sudah ditetapkan pemerintah. Misalnya wajar diknas 9 tahun.
                   

                   3. Organisasi sosial
Masyarakat Kampung Pulo yang tinggal di luar daerah memiliki suatu perkumpulan, sehingga dapat berkumpul dalam satu acara. Menurut Sang Kuncen , justru masyarakat diluar kampung Pulo lah yang aktif dalam acara pertemuan organisasi daripada masyarakat yang tinggal di Kampung Pulo sendiri.
                   4.Sistem peralatan hidup dan teknologi
Masyarakat Kampung Kampung “Pulo sudah mengenal tekhnologi. Hanya saja karena bangunan tidak boleh berubah, maka bangunan di Kampung Pulo tetap tradisional. Untuk memasak pun mereka masih menggunakan tungku atau kompor minyak..
                  5. Sistem mata pencaharian hidup
Mata pencaharian masyarakat Kampung Pulo yaitu bertani dan nelayan. Tapi setelah dijadikan obyek wisata, ada pula masyarakat yang menjual souvenir.
             6.Sistem religi
Sudah dijelaskan diatas, bahwa masyarakat Kampung Pulo sekarang ini sudah beragama Islam yang disebarkan oleh Embah Dalem Arif Muhamad. Sedangkan dulunya beragama Hindu.
              7. Kesenian
Kesenian yang masih dipelihara di Kampung Pulo yaitu rudat ( pencak silat dengan iringan musik rebana )



2.3 Sistem Politik di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo
Untuk sistem politik di kampung pulo, kampung pulo memiliki seorang kepala suku yang di sebut sebagai kuncen. Kepala suku inilah yang di percaya oleh masyarakat sekitar bisa menghubungkan dunia nyata dengan dunia lain, kepala suku ini selalu meminpin upacara-upacara adat yang di laksanakan di Kampung Pulo.
Untuk sistem politik di wilyah negara  masyarakat pulo mengikuti sistem politik yang di terapkan oleh pemerintah Indonesia, contoh; apabila ada pemilihan seperti pemilihan ketua RT ataupun pemilihan Presiden masyarakat di Kampung Pulo akan mengikuti pemilihan tersebut tanpa absen sekalipun.
2.4 Simbol-simbol / lambang yang di gunakan di Candi Cangkuang dan Kampung Pulo
Di Kampung Pulo tidak boleh terdapat lebih dari 7 bangunan pokok. Ini adalah suatu ketentuan yang harus dipatuhi. Jika tidak, dipercaya akan mendatangkan bencana. Hal ini juga melambangkan ke 7 anak dari Embah Dalem Arif Muhammad. Keterangan denah komplek rumah adat Kampung Pulo yaitu:
Denah rumah adat Kampong Pulo
 

Ket: 1. Rumah Kuncen
        2. Rumah Adat
  3. Rumah Adat
  4. Rumah Adat
  5. Rumah Adat
 6. Rumah adat
 7. Mesjid Kampung
Rumah yang saling berhadapan melambangkan bahwa setiap keluarga harus saling memperhatikn keluarganya, di misalkan apabila satu rumah dapurnya tidak kelihatan ada asap berarti keluarga tersebut tidak menanak nasi, karena rumah tersebut berhadapan jadi keluarga lain bisa melihat kondisi keluarga yang lain tersebut maka keluarga tersebut harus membantu kepada saudranya
Mesjid melambangkan anak Embah Dalem Arif Muhammad yang telah meninggal waktu usianya masih kecil.
 
Gambar: Makam Embah Dalem Arif Muhammad
Batu nisan makam Embah Dalem Arif Muhammad merunduk melambangkan bahwa Embah Dalem Arif Muhammad orangny rendah hati dan tidak sombong.
Dalam adat istiadat Kampung Pulo terdapat beberapa ketentuan yang masih berlaku hingga sekarang yaitu :
o    Tidak boleh berziarah pada hari rabu ke makam yang dikeramatkan.
o    Atap rumah tidak boleh terbuat dari jure.
o    Tidak boleh memukul goong besar.
o    Tidak boleh menambah atau mengurangi bangunan pokok.
o    Tidak boleh memelihara hewan besar berkaki empat seperti kambing atau sapi.
o    Memandikan benda pusaka misalnya keris setiap tanggal 14 Maulid dan dilakukan pada saat terang bulan



















BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Candi Cangkuang merupakan peninggalan agama Hindu, abad ke 8 yang di temukan oleh Drs. Uka Chandrasasmita.  di samping candi tersebut ada sebuah makam penyebar agama islam yaitu makam  Embah Dalem Arif Muhammad, yang batu  nisan nya sedikit merunduk ke bawah yang mengaritikan bahwa Embah Dalem Arif Muhammad orang yang rendah hati dan tidak sombong. Di bawah candi cangkuang ada perkampungan yang di sebut Kampong Pulo, kampong ini memilik adat istiadat yang sampai sekarang masih terpelihara adatnya, misalkan bangunan rumah yang ada di Kampong Pulo tidak boleh lebih dari 6.
 Candi cangukang dan Kampung Pulo merupakan hatra wariasan budaya yang tidak bisa ternilaikan oleh uang, cagar budaya ini bukan hanya sebagai warisan budaya bangsa Indonesia melainkan warisan budaya Dunia.
Untuk itu kita sebagai orang asli garut yang letak geografisnya terhitung dekat dengan cagar budaya ini wajib mengenal dan mengetahui seperti apa Candi cangkuang dan Kampung Pulo itu. Selain mengenal dan mengetahui kta juga wajib untuk memelihara dan mempromosikan cagar budaya daerah kita supaya cagar budaya ini menjadi terkenal dan kelangsungnya cagar budaya ini bisa terpelihara dengan baik.
3.2    SARAN
Sebaiaknya untuk tugas yang berikutnya kita lebih bisa berinteraksi dengan orang kampung pulonya langsung, tentu dengan etika yang baik, dan tatakrama yang baik pula.










DAPTAR FUSTAKA

Masyarakat Kampung Pulo