Laman

Jumat, 23 Maret 2012

Advertorial

 
pembahasan mengenai adertorial:
advertorial adalah gabuangan antara periklanan dengan editing, sedangkan menurut ahli Advertorial adalah iklan yang digunakan untuk mempromosikan pandangan tertentu, istilah ini berasal dari advertising dan editorial. (Kleppner, 1992:509).

kmarin tugas mata kuliah produksi media PR adalah mengenai advertorial.. 
adapun tugas yang di berikan adalah:
1. buatlah press release mengenai produk yang telah di tentukan ( jangan lupa tempat dan tanggal )
2. dalam press release tersebut sertai dengan surat pembaca ( tanggapan dan sanggahan )
3. Buatlah advertorial produk yang telah di tentukan
4. buatlah brosur menganai produkyang telah ditentukan. 


Kamis, 22 Maret 2012

Inget kata" dosen


lucu ketika liat blog, yang postingan nya makalah sendiri..
bener yang di katain dosen setiap materi dapat di cari di internet, tapi tidak semua bener ...
ada 1000 materi yang ada di internet, yang bener hanya 100 materi berarti kita harus menyeleksi 900 materi yang kurang tepat..
conto tiap tugas yang di buat pasti di posting ke blog (orng yang punya blog) padahal yang di posh kan itu belum betul bener, berapa ribu tuh informasi nambah di internet ...  
tambah-tambah orang yang cari materi gk pernah nyeleksi itu, yang penting dapat materi, tugas beres.. 

Selasa, 20 Maret 2012

bab 1 komunikasi organisasi


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Aliran informasi atau dikenal juga dengan distribusi informasi, adalah proses dimana informasi yang tepat disampaikan pada orang yang tepat, pada waktu yang diinginkan. Atau bisa diartikan pula dengan Aliran informasi dalam suatu organisasi adalah suatu proses dinamik; dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan dinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan – artinya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti. Komunikasi terjadi sepanjang waktu.
Dalam organisasi Pendistribusian informasi dalam organisasi adalah cara-cara untuk memperoleh informasi dan berbagi informasi pada rekan kerja baik itu menggunakan metode-metode elektronik seperti situs web kolaborasi, intranet, dan apabila cara-cara dengan teknologi
Bagi pakar perilaku organisasi seperti Robbins (1996) misalnya, produktivitas kerja telah dipandang sebagai salah satu human output, yaitu  sebagai hasil dari interaksi antara karakteristik individu (nilai dan sikap, kemampuan, motivasi), karakteristik kelompok (strukutur kelompok, konflik, komunikasi, tim kerja, kekuasaan, dan kepemimpinan), serta karakteristik organisasi (budaya organisasi, struktur organisasi, teknologi, desain pekerjaan, kebijakan dan praktik sumberdaya manusia). Karena itu, persoalan bagaimana meningkatkan produktivitas kerja akan ditentukan oleh kemampuan manajemen dalam mengidentifikasi karakteristik individu anggota organisasi, karakteristik kelompok maupun karakteristik organisasi, serta bagaimana ketiga faktor tersebut saling berinterelasi.
Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
Bertitik tolak pada uraian permasalahan diatas, kami mencoba untuk  memberikan pengetahuan mengenai hal-hal tersebut dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk makalah ini.

1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami merumuskan dan membatasi masalah sebagai berikut:
1.      Seperti Apakah  Model-model dalam Proses Organisasi ?
2.      Bagaimana Aliran Informasi dalam Suatu Organisasi

1.3  Tujuan Penulisan Makalah
Dari pembatasan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui Model-model dalam Proses Organisasi
2.      Untuk memahami Aliran Informasi dalam Suatu Organisasi

1. 4 Teknik Penyusunan
Dalam penyusunan makalah ini, kami  menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan cara pengambilan sumber informasi melalui buku yang berhubungan dan mendukung isi makalah ini, pengambilan informasi juga dari berbagai referensi makalah yang berhubungan dengan isi makalah ini. Berbagai materi tersebut dirangkum dan digabungkan






BAB. 2 PEMBAHASAN
2.1  Model-model dalam Proses Organisasi
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi yang effektif.  Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusasn, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.
Model-model dalam proses organisasi
2.1.1.      Proses Komunikasi Komunikasi
Proses Komunikasi Komunikasi  menduduki tempat yang utama karena susunan keluasan dan cakupan organisasi secara keseluruhan ditentukan oleh tehnik komonikasi. Dari sudut pandang ini komuikasi adalah suatu proses social yag mempuyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat. Kelangsungan hidup organisasi berkaitan dengan kemampuan manajemen untuk menerima, menyampaikan, dan meleksanakan komunikasi. Proses organisasi menghubungkan organisasi dengan lingkungannya termasuk bagian-bagiannya. Informasi mengalir ke organisasi dan dari organisasi, termasuk di dalam organisasi itu sendiri.
Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengiriman kepada penerima informasi. Dengan demikian penerimaan informasi harus memahami isi informasi yang di terimanya, sebaliknya apabila penerimaan informasi tidak memahami informasi yang di berikan oleh pemberi informasi berarti tidak terjadi komunikasi yang effektif yang pada akhirnya dapat menimbulkan suatu konflik. Disamping itu apabila komunikasi dipandang sebagai suatu proses, ada tiga elemen pokok yang salig berkaitan yang terdapat pada setiap terjadinya suatu komunikasi, yaitu sender (sumber berita), message(pesan), dan reciver (penerimaan berita). Apabila salah satunya dari ketiga elemen tersebut tidak ada, maka komunikasi tersebut tidak akan terjadi. Untuk itu terdapat delapan unsur pokok di dalam proses komunikasi.
a. Pengiriman atau sumber (sender)
b. Enconding
c. Message
d. Chanel
e.Receiver
f. Recoding
g. Noise
h. Feedback
2.1.2. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan. Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasional pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitia
b. Melalui analisis data
c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh
d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiata
e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru
Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Tetapkan masalah
b. Idntifikasi criteria keputusan
c. Alokasikan bobot pada criteria
d. Kembangkan alternaif
e. Evaluasi alternative
f. Pilih alternative terbaik
2.1.3. Proses Evaluasi Prestasi prestasi individu
Proses Evaluasi Prestasi prestasi individu menjadi bagian dari prestasi kelompok yang pada gilirannya menjadi bagian dari prestasi organisasi. Tidak ada suatu ukuran atau criteria yang memadai yang dapat mencerminkan prestasi suatu tingkatan. Proses evaluasi prestasi didalam organisasi menunjukan bahwa prestasi individu, kelompok, dan organisasi adalah suatu hasil atau variabel bergantung dari prilaku organisasi, struktur dan proses. System yang diterapkan untuk mengevaluasi prestasi membantu maksud-maksud seperti penentuan imbalan (upah, promosi, dan alih tugas), identifikasi kebutuhan akan pelatihan (training), penyediaan balikan bagi para pegawai dan lain-lain. Sebenarnya banyak sekali metode yang dapat dimanfaatkan untuk mengevalusi prestasi sehingga merupakan tantangan tersendiri untuk memilih yang terbaik dari yang baik-baik. Dalam melakukan pengevaluasian sebaiknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Maksud dan evaluasi kerja
2. Evaluasi kerja dan evaluasi
3. Apa yang akan di evaluasi
4. Siapa yang seharusnya akan di evaluasi
5. Bagaimaa metodenya
6. Masalah potensial
7. Bagaimana mengatasi masalah
2.1.4. Proses Sosialisasi dan Karir
Proses sosialisasi adalah suatu proses dimana kita dapat bergaul dalam suatu komunitas tertentu maka disitulah proses sosialisasi akan terjadi. Sedangkan karir adalah suatu deretan posisi yang di duduki oleh seseorang selama perjalanan usianya. Individu memasuki organisasi untuk bekerja dan merintis tujuan karir pribadi mereka. Organisasi mempekerjakan individu-individu untuk melaksanakan pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan menurut struktur organisasi itu. Jadi kepentingan individu dan organisasi serta tujuannya harus disesuaikan jika keduanya ingin effektif.proses penyadaran individu akan harapan organisasi disebut sosialisasi, pengembangan karir dan sosialisasi adalah dua aktifitas yang saling berkaitan yang memberikan dampak pada prestasi baik prestasi organisasi maupun prestasi individu.
2.2 Aliran Informasi dalam Suatu Organisasi dapat terjadi dengan tiga cara :
1. Berurutan
2. Serentak
3. Kombinasi antara serentak dan berurutan
2.2.1. Penyebaran Pesan Secara Berurutan
“penyampaian pesan secara berurutan merupakan bentuk pola komunikasi yang utama, yang pasti terjadi dalam organisasi’’ ini dikemukakan oleh Haney (1962). penyebaran informasi berurutan meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik, jadi pesan disampaikan dari si A–> si B–> si C–> si D–> si E dalam serangkaian transaksi dua orang; dalam hal ini setiap individu kecuali orang ke 1 (sumber pesan), mula-mula menginterpretasikan pesan yang diterimanya, dan kemudian meneruskan hasil interpretasinya kepada orang berikutnya dalam rangkaian tersebut.
Penyebaran pesan berurutan memperlihatkan pola ”siapa berbicara kepada siapa”. penyebaran tersebut mempunyai suatu pola sebagai salah satu ciri terpentingnya, Bila pesan disebarkan secara berurutan, penyebaran informasi berlangsung dalam waktu yang tidak beraturan, jadi infomasi tersebut tiba ditempat yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula. Individu cenderung menyadari adanya informasi pada waktu yang berlainan. karena adanya perbedaan dalam menyadari informasi tersebut, mungkin timbul masalah dalam koordinasi. Adanya keterlambatan dalam penyebaran informasi akan menyebabkan informasi itu sulit digunakan untuk membuat keputusan karena ada orang yang belum memperoleh informasi. Bila jumlah orang yang harus diberi informasi cukup banyak, proses berurutan memerlukan waktu yang lebih lama lagi untuk menyampaikan informasi kepada mereka.
2.2.2. Penyebaran Pesan Secara Serentak
Sebagian besar dari komunikasi organisasi berlangsung dari orang ke orang, hanya melibatkan sumber pesan dan penerima yang mengiterprestasikan pesan sebagai tujuan akhir. Banyak organisasi yang mengeluarkan terbitan khusus, berbentuk majalah atau selebaran yang diposkan kepada semua anggota organisasi. Bila semua anggota departemen, fakultas, atau bagian-bagian lain menerima suatu imformasi dalam waktu yang bersamaan, proses ini disebut penyebaran pesan secara serentak.
Pemilihan teknik penyebaran yang berdasarkan pada waktu (tiba secara serentak) memerlukan pemikiran metode penyebaran yang sedikit berbeda dari yang biasa kita kerjakan. Di pihak lain, suatu pertemuan mungkin merupakan cara untuk menyampaikan informasi kepada setiap anggota organisasi pada saat yang sama; tetapi seperti yang dapat anda duga, tidak semua orang dapat hadir karena pertemuan cukup jauh. Memo merupakan media tertulis sedangkan pertemuan adalah bentuk lisan, atau suatu media tatap muka. Salah satu dari kedua metode tersebut atau kedua-duanya mungkin melancarkan penyebaran informasi secara serentak kepada sekelompok anggota organisasi; salah saatu kedua-duanya mungkin pula tidak efektif. Dengan berkembangnya media telekomunikasi, tugas menyebarkan informasi kepada semua anggota secara serentak menjadi lebih sederhana bagi sebagian organisasi.
Dengan berkembangnya sistem kabel dan telepon yang lebih canggih, dirangkaikan dengan video, semua organisasi dapat berhubungan secara visual dan vokal antara satu dengan yang lainnya sambil tetap berada di tempat kerja masing- masing. Penyebaran pesan secara serentak mungkin suatu cara yang lebih umum, lebih efektif dan efisien daripada cara lainnya untuk melancarkan aliran informasi dalam suatu organisasi.



2.2.3. Alat alat dan teknik dalam distribusi informasi
Empat alat-alat dan teknik yang diperlukan dalam mendistribusikan/ mengalirkan informasi ini:
1. Kemampuan berkomunikasi yang memungkinkan manajer menggunakan kesempatan untuk memanfaatkan dimensi-dimensi komunikasi yang ada.
2. Sistem untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi.
3. Metode pendistribusian informasi
4. Proses pembelajaran tindakan (Lesson Learned Process).
2.2.4. Peranan Jaringan Kerja Komunikasi
Analisis jaringan telah mengungkapkan sifat-sifat khas sejumlah peranan jaringan komunikasi. Berikut adalah tujuh peranan jaringan komunikasi, antara lain :
1. Kosmopolit Adalah individu yang melakukan kontak dengan dunia luar, dengan individu-individu diluar organisasi. Kosmopolit menghubungkan para anggota organisasi dengan orang-orang dan peristiwa-peristiwa diluar batas-batas struktur organisasi.
2. Penghubung Adalah orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut.Penghubung mengkaitkan satuan-satuan organisasi bersama-sama dan menggambarkan orang-orang yang berlaku sebagai penyaring informasi.
3. Jembatan Adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok, juga menjalin kontak dengan anggota klik lain. Sebuah jembatan berlaku sebagai pengontak langsung antara dua kelompok pegawai.
4. Penyendiri Adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya. Beberapa anggota organisasi menjadi penyendiri bila berurusan dengan kehidupan pribadi pegawai-pegawai lainnya tetapi jelas merupakan anggota klik bila pesan-pesan berkenaan dengan perubahan dalam kebijakan dan prosedur organisasi.
5. Penjaga gawang Adalah orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan melalui system tersebut.
6. Pemimpin pendapat Adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua system social, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka. Mereka merupakan orang-orang yang mengikuti persoalan dan dipercaya orang-orang lainya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
7. Anggota klik Klik adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota-anggota lainnya. Prasyarat keanggotaan klik adalah bahwa individu-individu harus mampu melakukan kontak satu sama lainnya, bahkan dengan cara tidak langsung. Klik terdiri dari individu-individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, dan yang merasa amat puas dengan kontak-kontak tersebut. Klik-terdiri dari individu-individu yang memiliki alasan formal, yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus juga mempunyai alasan informal yang bersifat antar pesona.

















BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aliran informasi dalam organisasi adalah perpindahan informasi dalam struktur organisasi dan metodologi yang digunakan (saluran) dalam memindahkan informasi ini terkait dengan budaya organisasi, proses, waktu, dan pemaknaan sehingga informasi ini dianggap sebagai nilai, pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.Distribusi informasi biasanya digunakan sebagai cara untuk menjalankan rencana komunikasi dan merespon permintaan-permintaan (yang seringkali tidak disangka) akan informasi tertentu. Mekanisme aliran informasi Mekanisme informasi dapat mempengaruhi guna informasi itu sendiri saat informasi yang dibutuhkan tidak didapat tepat pada waktunya. Satu-satunya yang dapat memperbaiki kinerja aliran informasi ini adalah dengan adanya Rencana Pengelolaan Informasi (Communication Management Plan).
Keberhasilan pemimpin dalam membina hubungan dengan seluruh anggota organisasi, tidak terlepas dari kemampuan pimpinan dalam membina komunikasi. Sehingga peran komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin perlu memahami komunikasi dalam organisasi.
3.2 Saran
Dalam komunikasi organisasi seorang peminpin adalah yang sangat penting yang perlu di perhatikan, untuk itu dalam memilih atau menetukan seorang peminpin individu-individu tersebut harus pandai dalam menganalisa dan mengetahui sosok peminpin yang akan dipilihnya.




DAPTAR PUSTAKA
Marimin, Hendri Tanjung, Haryo Prabowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen; Sumber Daya Manusia. PT Grasindo. Jakarta
McLeod Jr Raymond, George Schell.2004. Management Information Systems 8/e. Prentice-Hall, Inc. New Jersey
O’Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta


2 Hari Menjelang Hari Hak Azasi Binatang di Taman Satwa Cikembulan


Taman satwa di desa Cikembulan, 15 kilometer arah barat dari pusat kota Garut tepatnya di kecamatan Kadungora  kabupaten Garut, Jawa Barat , memiliki sekurangnya 40 jenis satwa langka yang dilindungi, yang ditempatkan pada areal seluas kurang lebih 3 hektare dilengkapi taman bermain anak-anak serta sarana hiburan pendidikan lainnya. Diresmikan tanggal 22 November 2009 oleh Aceng H.M Fikri S.Ag Bupati Garut saat itu, operasionalnya telah dilaksanakan, dengan harga karcis masuk Rp 10 ribu bagi pengunjung dewasa dan Rp 5 ribu bagi anak-anak. Taman Satwa ini menyerap 20 pegawai, dan dari 15 orang diantaranya bertugas sebagai kipper. Kipper adalah istilah untuk orang yang bertanggung jawab dalam memberikan  makan dan membersihkan  kandang satwa.
Untuk Event, Hari Hak Azasi hewan yang di peringati tiap tanggal 15 Oktober pengelola ada recana untuk merayakan nya tetapi tidak untuk tahun-tahun ini di karnakan pengelola menghadapi banyak kendala-kendala yang di hadapi apalagi taman satwa ini baru di resmikan     2 tahun kebelakang. ”Banyak pembenahan-pembanahan yang masih di lakukan oleh pengelola Taman Satwa kami”, kata Pengelola Taman Satwa Cikembulan Rudi Arifin, S.E.
Untuk memberikan hak-hak yang yang di milik oleh Binatang Taman Satwa Cikembulan, pengelola bemberikan pelayaanan terbaik kepada binatang-binatang di sini. Seperti, pengelola memberi makan satwa nya sebanyak satu kali sehari ataupun bisa lebih, itu di sesuaikan dengan kebutuhan, pengelola taman satawa ini sangat memperhatikan kesehatan para satwa di taman satwa ini, pengelola mengagendakan untuk pemeriksaan kesehatan sebanyak satu bulan sekali. Sedangkan untuk pembersihan kandangnya pengelola membersiahkan kandang tiap pagi dan sore. Menurut Wawan bagian sekertaris dari taman satwa cikembulan , para satwa yang ada di taman satwa cikembulan  sangat di perhatiakan akan makanan, kebersihan serta kesehatnya.         " bandingkan  taman satwa ini dengan kebun bintang ataupun taman satwa lain nya, di Taman Satwa Cikembulan ini makanan, kebersihan serta kesehatnya satwa nya amat di jaga baik-baik oleh pengelola", kata Wawan seusai memberi makan ikan salah satu koleksi Taman Satwa Cikembulan, Rabu  (13/10). 


Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut sedang berfoto bareng bersama pemain OVJ ( opera van java )


IMG_7587.jpg
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut sedang berfoto bareng bersama pemain OVJ ( opera van java )
Study tour ke Trans 7 dan shootting barang bersama OVJ (opera van java) telah di laksanakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut pada tanggal 27 oktober 2010, rombongan Fikom Uniga berangkat dari kampus Uniga menuju jakarta selatan tepatnya d jalan. Kapten piere Tendean 12A.  Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universiatas Garut khususnya mahasiswa semester 3, kegiatan kunjungan ke stasiun Tv nasional atau pun daerah ini merupakan agenda rutin yang akan dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut setiap satu tahun sekali.  Kegiatan ini di harapakan menjadi sebuah pembelajaran bagi Mahasiswa yang akan mengenal dunia pertelevisian dan mengetahui  bagaimana proses produksi sebuah program di televisi. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara pihak Fikom UNIGA dengan pihak Trans 7.  


Di kaji menurut unsur 5W+1H.
What  = Study tour ke Trans 7 dan shootting barang bersama OVJ (opera van java)
When =  27 oktober 2010
Where = Jakarta selatan, jln Kapten Piere Tendean 12A
Who = Mahasiswa Fikom Uniga semester 3
Why = Kegiatan rutin  Fikom Uniga setiap setahun sekali
How = Kegiatan terlaksana berkat kerjasama antara Fikom Uniga dengan pihak Trans 7