Laman

Jumat, 21 Juni 2013

UAS DASAR-DASAR LOGIKA



1. Apa itu Logika?
Jawabanya:  Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Pikiran manusia pada hakikatnya selalu mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran. Karena itu pikiran merupakan suatu proses. Dalam proses tersebut haruslah diperhatikan kebenaran bentuk dapat berpikir logis. Kebenaran ini hanya menyatakan serta mengandaikan adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum yang perlu diikuti. Semua hal ini diselidiki serta dirumuskan dalam logika.
Secara singkat logika dapat dikataka sebagai ilmu pengetahuan dan kemampuian untuk berpikir lurus. Ilmu pengetahuan sendiri adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini terjadi dengan menunjukkan sebab musababnya.

2. Perbedaan Pengetahuan dan Sains
Pengetahuan adalah informasi yang telah di kembangkan oleh pemahaman dengan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal, Pengetahuan yang dapat kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran dan memiliki cara berfikir yang berbeda.
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

3. Pengertian Definisi dan Generalisasi

Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Definisi
Kata definisi, berpokok pada kata fine, mendapat awalan /de/, dan mendapat akhiran /si/. Jadi, arti dari definisi adalah, sebaris kalimat yang terdiri dari kata-kata, yang mana jumlah dan penggunaan kata-kata tersebut adalah yang paling minim dan sederhana, untuk melukiskan suatu istilah, namun sebaris kalimat tersebut merupakan sebaris kalimat yang paling sempurna untuk tujuan tersebut.
Itulah sebabnya, tidak ada di dalam Dunia pendidikan / retorika di mana definisi hadir di dalam lebih dari satu kalimat. Definisi selalu hanya berjumlah satu kalimat. Kalau lebih dari satu / sebaris kalimat, maka hal itu tidak lagi disebut definisi. Dengan sebaris kalimat itu, setiap orang khususnya orang awam pun segera mengerti apa yang dimaksud dengan sebaris kalimat itu, yang pada pokoknya merujuk pada suatu hal.

4. Karakteristik Kebenaran Filsafat 
 Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
1. Teori Corespondence ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
2. Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
3. Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
4. Kebenaran Religius ® Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.



5. Hmbatan berpikir kritis 
Dalam berpikir kritis, ada hal-hal yang menghambat seseorang untuk melakukanya baik itu dari dalam dirinya maupun lingkungan dia berada, adapun hambatan-hambatan itu sebagai berikut:
1.     Kurangnya informasi yang memadai;
2       kemampuan membaca yang buruk;
3.      bias;
4.      prasangka;
5.      tahayul;
6.      egosentrisme (pemikiran yang memusat ke diri sendiri);
7.      sosiosentrisme (pemikiran yang memusat ke kelompok);
8.      tekanan kelompok;
9.      konformisme;
10.    provinsialisme;
11.    pikiran sempit;
12.    pikiran tertutup;
13.    tidak percaya pada nalar;
14.    berpikiran relativistic;
15.    sterotip;
16.    asumsi-asumsi yang tak terbukti;
17.    pengkambinghitaman (scapegoating);
18.    rasionalisasi;
19.    penyangkalan;
20.   wishful thinking;
21.    berpikir jangka pendek;
22.    persepsi selektif;
23.    daya ingat selektif;
24.    emosi yang menggebu-gebu;
25.    penipuan-diri (self-deception);
26.    menyelamatkan muka (face-saving);
27.    takut akan perubahan.

6. Jelaskan tentang penalaran deduktif dan penalaran induktif.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif—kadang disebut logika deduktif—adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.
Contoh argumen deduktif:
  1. Setiap mamalia punya sebuah jantung
  2. Semua kuda adalah mamalia
  3. Setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran induktif—kadang disebut logika induktif—adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.
Contoh argumen induktif:
  1. Kuda Sumba punya sebuah jantung
  2. Kuda Australia punya sebuah jantung
  3. Kuda Amerika punya sebuah jantun
7. Proposisi membentuk teori, maksudnya?
Dasar pembentukan sebuah teori haruslah memliki sebab musabab mengapa teori itu diciptakan (Whardani, 2013), sehingga tidak dengan mudahnya seseorang dapat membuat satu teori baru. Dalam sebuah teori terdapat pula sebuah proposisi, Proposisi merupakan suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya. Penekanan pada proposi yang dapat diuji (testable) dan pembentukan hipotesis yang dapat dibuktikan salah (falsifiable), secara langsung diterapkan pada upaya penciptaan teori dalam ilmu sosial tanpa didasari timbulnya masalah serius (burchill, 2009:1). Sehingga proposisi merupakan sesuatu hal yang sangat esensial dalam sebuah teori (Dugis, 2013).
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar